Suasana Malam hari di Gedung Sate, penuh dengan muda-mudi |
Perjalanan ke Bandung kedua kali ini sebenarnya punya satu misi: ingin melengkapi wishlist Kawah Terbaik di Jawa setelah Kawah Sikidang di Dieng (Jateng), Kawah Ijen di Banyuwangi (Jatim), dan giliran kali ini saya ingin ke Kawah Putih di Ciwidey (Jabar). Alhamdulillah, di acc sama Allah buat melengkapi list tersebut.
Saya sudah penasaran sama keindahan sisa-sisa letusan Gunung Patuha tersebut yang kabarnya dijadikan lokasi shooting Wiro Sableng ini.
Kalo ngomongin alam-alaman Bandung, rupanya Bandung Barat dan Selatan juaranya. Sewaktu trip ke kota Kembang tahun lalu, saya hanya sempat menatap Bandung dalam waktu yang sangat singkat karena cuman seharian nyobain wahana di Trans Studio, hi hi hi. Dan Bandung bukan cuman tentang TSB, bukan? Apalagi buat anak yang demen sama wisata yang ijo-ijo dan outdoors kaya saya. Explore Ciwidey dan Lembang adalah tujuan nomor wahid dan tak ingin saya skip begitu saja. Ohya, niatnya saya juga sekalian ingin window shopping kamera, cuman rupanya ga jadi karena ga cukup waktunya.
Balai kota Bandung |
DAY 1 : Senja di Alun-alun Bandung, Kota Lama Jalan Braga, Asia Afrika
Kami memulai perjalanan dari Purwokerto denga naik KA Serayu, dengan modal tiket cuman 63 ribu. Buat penikmat KA ekonomi, pasti tahu kayak apa rasanya berlama-lama di kursi ka serayu. tapi bagi saya pribadi tak menyoal itu. Apalagi, hari keberangkatan kami disuguh kopi gratis dari KAI karena waktu itu ada event #NgopiBarengKAI karena sudah install aplikasi KAI di handphone, lumayan kan jadi ga jenuh perjalanannya. Sudah tentu badan ini butuh istirahat begitu turun di St. Kiaracondong karena hampir 8 jam waktu kami habis perjalanan. Sesampainya di penginapan, kami langsung deh tepar dan istirahat sejenak dan pesan makanan di sekitar hostel. Kami booking penginapan murah di sekitar Lengkong agar kemana-mana mudah. Sorenya, kami memilih nongkrong di alun-alun dan keliling kota lama.Matahari terbit di Museum Asia Afrika Bandung, taken from iPhone 7 Plus |
Jalan Braga juga nggak kalah menawan sih.
Puas jalan kaki sekitar kota lama, kami lalu istirahat dan solat magrib di masjid Agung di alun-alun. Jujur, ini kali pertama solat disana karena dulu cuman maen di green yard nya doang. Dalemnya luas banget ternyata. Surito, ingin sekali berkunjung ke green yard nya itu namun sayangnya sedang direnovasi.
“Pengen banget kesana, direnovasi koh. Cicite!” kata kawan saya yang gembul itu. dan begini penampakannya.
Dan semakin malem, rupanya gemerlap lampu-lampu kota Bandung tampak makin kece. Besok masih banyak perjalanan, Then we go back to the hostel and have a quality rest for tomorrow’s adventure
Bersambung...
Bersambung...
No comments
Silakan beri pendapatmu tentang tulisan ini, dan bagikan pengalamanmu di komentar ya! Terima Kasih